Notes From Karl Marx

Pada hakikatnya marxisme terdiri atas keyakinan akan kekuatan perekonomian dalam perkembangan masyarakat, serta terjadinya keruntuhan kapitalisme yang tidak dapat terhindarkan.
―Franz Magnis-Suseno

Hai. Dalam rangka masih bulan Mei, bahasannya kapitalis-kapitalis gitu lah.

Dialektika Materialis

Dialektika adalah gerakan pikiran, di mana terdapat tesis dan anti-tesis yang akan melahirkan sintesis. Semua benda di dunia ini tidak ada yang tetap, semuanya berubah dan bergerak. Pada semua benda yang bergerak, kita menggunakan Dialektika.

Jika diibaratkan cara berpikir dalam geometri itu adalah logika, maka cara berpikir dalam relativitas itu adalah dialektika.
―Tan Malaka

Ilmu yang mengandung sejarah, terutama ilmu masyarakat, sudah pasti menggunakan dialektika. Dialektika Materialis-nya Marx dan Engels menyatakan bahwa kondisi sebuah masyarakat lah yang mempengaruhi pikiran masyarakat. Ini bertentangan dengan Dialektika Idealis-nya Hegel yang mengatakan sebaliknya (pikiran mempengaruhi kondisi). Dialektika Marx lebih pro kepada kelas bawah, sedangkan Hegel kelas atas.

Bermula dari adanya pertentangan dalam tesis dan anti-tesis; dalam hal ini yang berpunya dan yang tak berpunya. Lama kelamaan kondisi membuat yang berpunya semakin kaya dan berkuasa, yang tak berpunya semakin miskin dan lemah. Pertentangan/konflik ini akan menghasilkan sintesis berupa “kepunyaan bersama” untuk mendapatkan “kemakmuran bersama”. Sintesis ini akan membayang di dalam pikiran masyarakat untuk melakukan revolusi yang akhirnya dapat mendatangkan masyarakat baru.

Prosesnya adalah mula-mula masyarakat menghasilkan satu bentuk orang. Seseorang yang berfaham begini atau begitu, berperasaan begini atau begitu, bertabiat begini atau begitu dan akhirnya beridaman begini atau begitu. Akhirnya idaman itu, cita-cita itu menyala berkobar begitu keras dalam hatinya sehingga bisa mengubah masyarakatnya. Perubahan revolusioner itu menimbulkan masyarakat baru, dan seterusnya. Jadi bagi Marx, tidak saja keadaan masyarakat yang menjadi alat pada paham masyarakat, tetapi paham tadi suatu ketika membalik mempengaruhi masyarakat. Hal ini bisa kita lihat dalam sejarah perubahan sistem masyarakat yang menjadi rumusan dan ramalan Teori Marx.

Sejarah Perubahan dan Ramalan Sistem Masyarakat

  1. Masyarakat Primitif dalam Sistem Komunis
    Mula-mula manusia hidup dalam suatu kelompok-kelompok kecil yang masih nomaden, tidak ada kepemilikan terhadap barang. Semua barang milik bersama dan digunakan bersama-sama juga. Sistem masyarakat primitif ini bisa dibilang komunis, yaitu tidak ada negara ataupun pemerintah yang melakukan hegemoni.
  2. Revolusi Pertanian melahirkan Sistem Monarki
    Manusia mulai memiliki tempat tinggal, bercocok tanam, budidaya hewan, dan yang paling penting adalah mulai punya kepemilikan. Era kepemilikan ini menjadi cikal bakal munculnya perbudakan dan kaum elit/bangsawan. Karena adanya kelas-kelas ini tadi maka lahirlah Feodalisme, kemudian berkembang ke Kerajaan, Dinasti, Imperial, Kesultanan, you name it. Dalam sejarah kita bisa melihatnya dalam bangsa Romawi, Persia ataupun Majapahit. Sistem ini terdiri dari beberapa kelas, ada budak, rakyat biasa, borjuis, dan kaum ningrat.
  3. Revolusi Industri melahirkan Sistem Kapitalis
    Kemudian ada waktunya kaum kelas bawah mulai muak, maka lahirlah revolusi yang menentang kaum ningrat dengan sistem monarki yang ada. Petani di pedesaan memberontak, seluruh rakyat termasuk para borjuis yang ada pada zaman itu berperang menggulingkan sistem. Dalam sejarah kita bisa melihatnya pada Revolusi Inggris yang terjadi pada abad ke 17 dan Revolusi Perancis pada abad ke 18.
    Setelah sistem runtuh, lahir negara dan pemerintahan yang kemudian dikuasai oleh para borjuis atau kapitalis. Kemudian dimulailah revolusi industri dan lahirlah kapitalisme yang terdiri dari 2 kelas yaitu kaum kapitalis/pemilik modal dan buruh/proletariat. Pemilik modal menguasai alat-alat produksi yang memiliki kepentingan untuk orang banyak. Kaum buruh memiliki ketergantungan kepada kaum pemilik modal untuk membiayai hidup.
    Kapitalisme ini juga menciptakan fetisisme, yaitu menciptakan barang-barang yang disakralkan (ku tertampar-tampar, iya sih barang-barang branded ini cuman fetis yang diciptakan oleh sistem untuk lebih memperkaya kaum kapitalis).
  4. Sosialisme
    Puncaknya akan terjadi suatu krisis di mana kaum proletariat menjadi semakin miskin. Di lain pihak, sistem perekonomian tetap menciptakan segala macam barang kebutuhan namun masyarakat terlalu miskin untuk membelinya. Terjadi revolusi lagi, yaitu kebangkitan kaum proletariat yang akan mengambil alih perusahaan-perusahaan dari kaum kapitalis dan menata ulang kegiatan produksi. Kaum kapitalis yang tidak mau tunduk akan ditindas (lahir kediktatoran proletariat) dan dicampakkan ke dalam proletariat. Dalam sejarah bisa dilihat pada Revolusi Oktober yang dipimpin oleh Lenin di Rusia tahun 1917.
    Keruntuhan kapitalisme menciptakan sosialisme di mana masyarakat mengatur sendiri kegiatan produksi. Dalam sosialisme masih ada negara yang mengatur distribusi secara adil, hak milik juga diatur ketat oleh negara.
  5. Komunisme
    Setelah masyarakat sosialis, puncaknya adalah komunis. Dengan kata lain, kita kembali ke zaman primitif, tanpa kelas, tanpa kepemilikan, dan nggak ada negara. Inilah yang dimimpikan oleh Marx (dan juga John Lennon). Menurut mereka komunisme adalah surga di muka bumi, di mana agama juga akan hilang sendiri. Menurut Marx, agama hanya opium atau candu masyarakat yang dijadikan alat ketika kalah. “Kritik surga”, realitas masyarakat yang membuat orang lari ke dalam agama. Makanya kalau kata Marx juga kaum elit nggak perlu agama, cuman kaum prolet.

Kita dapat melihat bahwa semua pertarungan tersebut bersifat pertarungan kelas. Satu hal lagi yang penting pada teori Marx bahwa dasar semuanya ini adalah ekonomi. Susunan ekonomi menimbulkan susunan politik dan sosial, kemudian susunan politik menimbulkan ideologi dan paham masyarakat, yang kemudian terjadi pertentang kelas.

Dari sini jika ditarik suatu benang lurus, maka kita bisa melihat bahwa sejarah manusia itu tidak kebetulan tetapi berjalan menurut suatu hukum. Dalam setiap transformasinya bermula dari tesis, anti-tesis dan sintesis (dialektika). Masyarakat bertransformasi dari bentuk satu ke bentuk lainnya, dari satu tingkat ke tingkat lainnya. Di mana semakin lama semakin tinggi tingkatnya karena semakin sedikit kelasnya. Makanya puncaknya itu adalah komunisme, tanpa kelas.

Kritik Kapitalisme

Dalam Das Kapital, Marx ingin membuktikan bawah sistem kapitalis memang merupakan sistem yang tidak stabil. Beberapa point yang bisa aku simpulkan:

  • Satu hal yang menjadi konsentrasi awal Karl Marx adalah tentang alienisasi atau keterasingan. Kerja adalah parameter eksistensial kita. Kalau kata Descartes: cogito ergo sum, aku berpikir maka aku ada, aku berpikir maka aku kerja. Menurut Marx pekerjaan di bawah sistem kapitalis mengasingkan kaum buruh/protelariat dari dirinya sendiri. Mereka tidak dapat mengembangkan diri secara bebas karena ditindas oleh sistem masyarakat yang ada. Seharusnya, di dalam pekerjaan manusia menemukan passion dan jati diri. Pekerjaan tidak lagi membenarkan hakikat buruh sebagai makhluk bebas, melainkan merendahkannya menjadi sarana dalam produksi modal si kapitalis.
  • Kepemilikan pribadi terhadap materi (meliputi sandang, pangan, papan) menjadikan manusia egois-tak sosial.
  • Ekonomi merupakan dasar segalanya dan menjadi stabil karena didukung oleh negara, militer dan kaum agamawan. Negara dan militer melindungi kelas atas. Kaum agamawan menenangkan hati kaum tertindas yang melahirkan kesadaran palsu, yang tertindas jadi nggak merasa tertindas. Tapi stabilitas itu bersifat sementara. Sistem akan tumbang dengan sendirinya karena sistemnya sendiri yang rusak. Para buruh diberi upah serendah mungkin, terjadi Exploitation de l'homme par l'homme (penghisapan manusia oleh manusia). Hal ini membangkitkan kesadaran kaum kelas bawah, kesadaran kalau mereka ditindas dan harus melakukan revolusi. Mereka sudah menjadi lebih terampil, lebih pintar sehingga mampu mengambil alih perusahaan-perusahaan dan mengorganisasikan ulang proses produksi.

Penutup

Meskipun sejarah berkembang lain daripada yang diramalkan, dan meskipun teori Marx kemudian banyak dikritik dan direvisi, akan tetapi pemikirannya tetap memberikan inspirasi dan semangat bagi banyak orang yang mau melawan dunia yang dikuasai oleh kaum pemodal.
―Franz Magnis-Suseno

Sebelum Marx, orang mendefinisikan dan membagi diri mereka menurut pandangan-pandangan tentang Tuhan. Sejak Marx, struktur teknologi dan ekonomi menjadi lebih penting dan menentukan ketimbang perdebatan tentang jiwa dan akhirat.
―Yuval Noah Harari


Bagi aku pribadi, sebenarnya ramalan atau mencoba meramal tentang bagaimana masa depan dunia adalah hal yang konyol, begitu juga mencoba merumuskan suatu pola yang mengatur sejarah, sekalipun dilakukan dengan teknik-teknik ilmiah. Tapi kerennya Karl Marx adalah: “RAMALANNYA TERBUKTI EFEKTIF”. Bukan terwujud tapi efektif. Kita bisa lihat bahwa sistem kapitalis masih merupakan sistem yang dominan di dunia sekarang, dan kalau Karl Marx lihat gimana negara komunis atau dunia sekarang pastilah dia akan terkaget-kaget. Pemerintahan komunis justru melindungi orang-orang besar dan membunuh calon pendatang baru, sedangkan sistem kapitalis memungkinkan kaum kecil untuk terus maju bahkan menggusur juara bertahan. Atau yang lebih buruknya sih sistem komunis malah membunuh keinginan alami manusia untuk mengembangkan dirinya, semacam 1984-nya George Orwell. Jadi yang aku suka adalah efek dari ramalan itu, bukan ramalannya. Hmmm.

Berdasarkan yang dijelaskan Yuval Noah Harari di dalam Homo Deus, saat orang-orang mulai menanggapi dengan serius teori Marx, kaum kapitalis juga memburu Das Kapital. Marx lupa bahwa kaum kapitalis juga bisa membaca, mereka pun menyesuaikan perilaku untuk melawan ramalan itu. Kaum kapitalis berusaha memperbaiki nasib buruh, memperkuat kesadaran nasional mereka dan mengintegrasikan mereka ke dalam sistem politik. Akibatnya prediksi Marx pun menjadi nol. Jadi sebenarnya secara tidak langsung, dana pensiun, jaminan kesehatan, pesangon PHK maupun hak memilih dalam Pemilu yang kita rasakan sekarang adalah juga buah dari Teori Marx.

Ramalan sejarah dan kritik kapitalisme Marx mampu merubah sistem kapitalis ke arah yang lebih proletariat. Well, dunia masih butuh orang-orang kaya Marx, karena….
Walaupun sudah banyak buruh yang kerja dengan kaum kapitalis tapi tetap bisa mengembangkan diri dan dapat gaji yang sesuai bahkan terus naik (sehingga keadaan tidak menguntungkan untuk sebuah revolusi), kita nggak boleh menutup mata juga kalau Exploitation de l'homme par l'homme masih menjadi sebuah kenyataan buruk di bumi abad ke 21 ini. Contohnya 2 orang penjaga kostku yang pernah curhat tentang gaji mereka yang sangat kecil. Bahkan gaji mereka berdua dijumlahin aja masih mahalan biaya kamarku per bulan. Padahal di sini jumlah kamar yang ada penghuninya itu lebih dari 10. Jadi dimulai dari diri sendiri aja, kalau emang kita termasuk ke dalam orang-orang yang dapat gaji sesuai, jangan pelit sama orang-orang yang masih kurang beruntung.

Penghisapan manusia oleh manusia, sesuatu yang bener-bener ingin dihilangkan oleh Marx dalam rumusan teorinya. Sangat menyentuh dan sosialis, tapi justru Marx marah dibilang sosialis. Pada tahun 1844, Max Stirner menerbitkan buku yang mengkritik bahwa Marx adalah seorang pemikir sosialis yang hanya berargumentasi secara etis atas nama keadilan. Marx nggak setuju dan mengklaim bahwa sosialismenya adalah sosialisme ilmiah. Padahal menurutku Marx nggak perlu marah karena justru itu bukti bahwa dia mampu berfikir melebihi zamannya.

Referensi
Madilog: Materialisme, Dialektika, Logika - Tan Malaka
Dari Mao ke Marcuse: Percikan Filsafat Marxis Pasca Lenin - Franz Magnis-Suseno
Homo Deus - Yuval Noah Harari
Ngaji Filsafat 54 : Karl Marx - Dr. Fahruddin Faiz, M. Ag